A.
SISTEM
SARAF PADA PISCES
Ikan perak mempunyai otak yang pendek.
Lobus olfaktorius, hemisfer serebral, dan diensefalon kecil, sedang lobus
optikus dan serebellum besar. Ada 10 pasang saraf kranial. Korda saraf tertutup
dengan lengkung-lengkung neural sehingga mengakibatkan saraf spinal berpasangan
pada tiap segmen tubuh.
Terdapat pada ikan bertulang menulang yaitu
saku olfaktoris pada moncong dengan sel-sel yang sensitif terhadap substansi
yang larut dalam air, kuncup perasa di sekitar mulut. Mata lebar mungkin hanya
jelas untuk melihat dekat, tetapi dapat digunakan untuk mendeteksi benda-benda
yang bergerak diatas permukaan air atau di darat didekatnya. Telinga dalam
dengan 3 saluran semisirkular, dan sebuah otolit untuk keseimbangan.
Ikan tidak mempunyai telinga tengah jadi
tidak ada gendang telinga. Oleh sebab itu, vibrasi atau suara diterima dan
diteruskan melalui kepala atau tubuh. Garis lateral tubuh mempunyai perluasan
di daerah kepala dan berguna untuk mendeteksi perubahan tekanan arus air
(seperti menghindar dari batu-batuan). Garis lateral itu diinervasi oleh saraf
kranial ke X (N. vagus),oleh sebab itu beberapa ahli berpendapat bahwa telinga
tengah pada vertebrata air berasal sama seperti garis lateral.
Pada pisces meningensnya berisi cairan
cerebrospinalis dengan jaringan pengikat yang terbawah yaitu endorachis.
B.
SISTEM
SARAF PADA REPTILIA
Otak
dengan dua lobus olfaktorius yang panjang, hemisfer serebral, 2 lobus optikus,
serebellum, medulla oblongata yang melanjut ke korda saraf. Di bawah hemisfer
serebral terdapat traktus optikus dan syaraf optikus, infundibulum, dan
hipofisis. Terdapat 12 pasang syaraf kranial. Pasangan-pasangan syaraf spinal
menuju ke somit-somit tubuh.
Pada
lidah terdapat kuncup-kuncup perasa, dan terdapat organ pembau pada rungga
hidung. Mata dengan kelenjar air mata. Telinganya seperti telinga vertebrata
rendah. Saluran auditori eksternal tertutup kulit, dengan membran tympani.
Telinga dalam dengan tiga saluran semi sirkular untuk mendengar. Dari ruang
tympani ada saluran eustachius dan bermuara dalam faring di belakang hidung
dalam.
Akar
dorsal dan ventral bersatu, tetapi persatuan di luar columna vertebralis. Pada
beberapa spesies tidak ada dan hanya berupa akar ventral yang ada. Mereka
disebut nervus spino-occipitale. Serabut-serabut membentuk nervus hypobranchial
yang terdiri serabut-serabut motoris saja.
C.
SISTEM
SARAF PADA AVES
Bentuk
otak dan bagian-bagiannya tipikal pada burung. Lobus olfaktorius kecil,
serebrum besar sekali. Pada ventro-kaudal serebrum terletak serebellum dan
ventral lobus optikus.lubang telinga nampak dari luar, dengan meatus auditoris
eksternal terus kemembran tympani (gendang telinga). Telinga tengah dengan
saluran-saluran semi sirkulat terus ke koklea. Pendengaran burung dara sangat
baik. Dari telinga tengah ada saluran eustachius menuju ke faring dan bermuara
pada langit-langitt bagian belakang.
Hidung
sebagai organ pembau dimulai dengan dua lubang hidung yang berupa celah pada
dorsal paruh. Indra pencium pada burung kurang baik. Mata besar dengan pekten
yaitu sebuah membran bervaskulasi dan berpikmen yang melekat pada mangkuk
optik, dan melanjut kedalam humor vitreus. Syaraf optik memasuki sklera mata di
tempat yanag disebut bingkai skleral. Mata dengan kelenjar air mata.
Penglihatan terhadap warna sangat tajam dan cepat berakomodasi pada berbagai
jarak Pada burung berleher panjang,
nervus spinalis daerah leher dengan nervus spinalis daerah lengan membentuk
simpul yang disebut pleksus cervica brachialis.
• Nervus cervicalis menuju daerah leher.
• Nervus brachialis menuju daerah sayap.
Nervus
spinalis daerah pinggang, sacrum dan pudendal membentuk pleksus lombosacralis.
• Nervus lumbalis menuju gelang pinggul
bagian awal.
• Nervus sacralis menuju gelang pinggul
bagian akhir.
• Nervus pudendalis menuju cloaca dan
daerah ekor.
Plexus lumbosacral dibagi menjadi plexus
lumbar, sacral, pudendal. Plexus lumbar mensuplai paha. Saraf plexus sacral
bersatu membentuk nervus sciaticus menuju ke kaki bawah. Plexus pudendal
bercabang ke cloaca dan ekor.
D.
SISTEM
SARAF PADA MAMALIA
Cerebrum
besar jika dibandingkan dengan keseluruhan otak. Serebelum juga besar dan
berlobus lateral 2 buah. Lobus optikus ada 4 buah. Setiap bagian lateralnya
dibagi oleh alur transversal menjadi lobus anterior dan posterior. Mempunyai
telinga luar. Gelombang suara disalurkan melalui meatus auditori eksternal ke
membran tympani. Telinga tengah mengandung 3 buah osikel auditori. Koklea agak
berkelok. Mata tidak mengandung pekten (seperti yang terdapat pada burung). Di
banding dengan vertebrata yang lebih rendah, maka pada kelinci membran
olfaktori lebih luas, organ pembau lebih efektif, karena membran olfaktori itu
lebih luas. Hal itu disebabkan karena papan-papan tulang dalam rongga hidung
bergulung-gulung.
Meninges
pada mamalia berupa pila-arachnoid uang terdidefferensiasi menjadi dua lapisan,
sebelah dalam piameter dan luar membran arachnoid. Spatium subarachnoid berisi
cairan cerebrospinalis. Di bagian otak cranial durameter bersatu dengan
endorachis dan spatium epidural tak ada. Di atas: spinalis persatuan
spinala-dura dan endorachis tak terjadi, tetapi spatium epidural, tak terjadi,
berisi lemak dan jaringan pengikat. Cranial dura melanjutkan dengan spinal dura
ke foramen magnum. Cairan cerebrospinalis berada di vantrikal otak,central
canal m spinalis dan spatium subarachnoid. Modifikasi tertentu pada maningea
yaitu cranial dura mempunyai tonjolan flax-cerebri sampai di fissura di antara
kedua cerebral hamisphere.tonjolan serupa tentorium di antara cerebral
hemisphere dan cerebellum. Pada sisih ventral otak, duramater membentuk
tonjolan diaphragmasellae di atas sella turcica.
Nervus
spinalis dinamai sesuai dengan hubungan mereka ke columna vertebralis. Ada
nervus spinalis cervical, thoracic, lumbar, sacral, caudal/coccygeal. Nervus
spinal cervical muncul di antara ossipitalis occipitale dan atlas. Plexus
extremitas dibagi menjadi cervical, brachial, lumbar dan sacral.
Sumber
Unsa. 2013. Sistem
Syaraf Vertebrata. [Online]. Tersedia: http://unsa-73.blogspot.com/2011/06/sistem-saraf-vertebrata.html [14 Desember 2013]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar